Cinta Tanpa Tapi 4 - Sebuah Cerita Bersambung atau Cerbung Karya Uki Lestari

Cinta Tanpa Tapi 4 - Sebuah Cerita Bersambung atau Cerbung Karya Uki Lestari 

Prolog : Hujan gerimis siang itu menjadi saksi perpisahan mereka. Perasaan berkecamuk keduanya begitu tampak. Tidak terasa, Salma merasa kehilangan. Entah bagaimana dengan Reyhan. Lambaian tangannya ke Reyhan tadi membuat Salma bingung. 
Cerita sebelumnya : Mereka mulai dekat, dari beberapa obrolan bunga cinta di hati mereka mulai tumbuh. 

Masih ternganga tak percaya. Salma mencoba mengendalikan diri. Dia mempersilakan perempuan itu masuk.

"Kamu kenapa bisa di sini?" ulang Salma ke perempuan itu, Karin.

"Aku ikut seminar tataboga. Perwakilan kampung," ceritanya.

"Tadi aku lihat papan pengumuman di lobi, ada pelatihan pendidikan guru TK se-Kota Pariaman. Kebetulan aku ketemu Rena di bawah. Dia ngasih tahu, kamarmu di sini," lanjutnya.

Mereka berdua hanyut dalam percakapan yang hangat. Bercerita melepas rindu yang sudah lama tak bertemu. Salma dan Karin sahabat SMA. Dulu mereka sangat dekat. Tapi beberapa tahun terakhir, sudah jarang bertemu karena kesibukan masing-masing.

Hari ini jadi hari ketiga, sekaligus hari terakhir pelatihan. Hari yang ditunggu-tunggu peserta. Mereka makin bersemangat. Entah semangat menerima materi atau semangat pulang ke pangkuan keluarga tercinta.

Namun, Salma yang awalnya berat untuk mengikuti acara ini malah enggan untuk mengakhiri. Ada rasa nyaman di sini. Karena seseorang yang membuatnya betah. Dialah Reyhan. Narasumber keren menawan.

Pemberian materi di hari terakhir selesai pukul 10 pagi. Kegiatan ditutup dengan penuh haru. Tidak hanya Salma, peserta lain pun bersedih atas perpisahan ini. Mereka bersalaman dan saling meminta nomor handphone.

Salma tak semangat. Tidak seperti peserta lain yang saling berfoto bersama. Dia hanya duduk di kursi sambil membereskan perlengkapannya. Dari kejauhan, Reyhan memandangnya, lalu mendekat.

"Hai, Bu, kok gak ikutan selfie?" sapanya.

"Gak, Pak. Ini ada yang perlu dibereskan," jawab Salma singkat. Sambil membereskan alat tulisnya.

Reyhan terus mengajak Salma berbincang-bincang. Suasana pun mencair. Lama-kelamaan Salma nyaman bercerita dengan Reyhan.

"Nanti pulang sama siapa?" tanya Reyhan.

"Ada teman yang pelatihan juga di sini," jawab Salma.

"Oh.... " balas Reyhan singkat.

Acara ditutup. Peserta sumringah dan tampak dari raut wajah mereka kebahagiaan yang tiada tara. Tapi, tidak dengan Salma. Begitu juga Reyhan. Keduanya kompak tak semangat.

Di lobi, Salma dan peserta lainnya berkumpul. Ada sebagian yang telah pulang. Ada yang menunggu jemputan. Ada juga yang sibuk memesan ojek online.

Salma duduk santai menunggu Karin. Reyhan datang sambil menenteng ransel dan koper di tangan. Reyhan mendekat. “Belum pulang?” tanya Reyhan.

"Belum, ini nunggu teman!” Salma senyum.

“Ya udah, saya duluan ya!”

Reyhan menuruni tangga hotel.

Salma mengiyakan dan tersenyum sambil menatap Reyhan hingga hilang dari pandangannya. Reyhan pemuda berdarah Sulawesi. Tepatnya di Tanah Toraja. Orang tuanya merantau ke Palembang. Dia dibesarkan di kampung wong kito galo itu.

Hujan gerimis siang itu menjadi saksi perpisahan mereka. Perasaan berkecamuk keduanya begitu tampak. Tidak terasa, Salma merasa kehilangan. Entah bagaimana dengan Reyhan. Lambaian tangannya ke Reyhan tadi membuat Salma bingung.

“Kok saya melambaikan tangan segala ya?” celetuknya dalam hati.

Karin pun datang. Mereka pulang bersama dengan mobil yang dikendarai Karin. Di perjalanan pulang, Salma tak banyak bicara. Ia hanya memejamkan mata seolah tidur. Sedangkan hatinya berjaga. Mengenang Reyhan. Pria yang membuatnya tersenyum sendiri seperti orang gila.

Bersambung..... 

Uki Lestari telah merampungkan bagian keempat dari cerita bersambung Cinta Tanpa Tapi ini. Cerita yang ditulis di sela-sela kesibukannya menjadi guru dan istri. Membuktikan bahwa Dia layak mendapatkan apresiasi lebih dari penikmat karyanya.